Karomah, Ma'unah dan Istidroj

Print

Terlipatnya Dunia Secara Hakiki :

Jika kita yang masih hidup di dunia ini pandangannya melintasi dunia sehingga memandang dan merasakan bahwa akhirat lebih dekat daripada diri sendiri.


HIKMAH :

Hal ini mungkin ma’unah atau karomah. Namun mungkin “Istidroj”.

Namun ia harus berhati-hati karena ibadah itu terkadang diiringi riya’ dan   ujub.

KALAM HIKMAH ULAMA’

Syaikh ABUL ABBAS AL-MIRSYI :

“Tidaklah penting (bukan kemuliaan hakiki) orang yang bumi dilipatkan untuknya, sehingga ia tiba-tiba berada di Mekkah atau di negeri mana saja yang dikehendakinya. Yang penting ia;ah orang-orang yang dapat melihat sifat-sifat nafsunya, karena ketika itu ia tetap dekat dengan Tuhannya”.

Sebagian GURU TASHOWWUF :

“Janganlah kalian merasa aneh dan kagum kepada orang yang tidak  tidak meletakkan sesuatupun di kantong bajunya, kemudian ia bisa mengeluarkan sesuatu yang dikehendakinya. Tetapi kagumlah kepada orang yang yang meletakkan sesuatu pada kantong bajunya , kemudian  ia memasukkan tangannya ke dalam kantong bajunya, lalu ia tidak menemukan apa-apa sedangkan ia sama sekali tidak berubah pendiriannya bahkan lebih kuat dari biasanya”.

Syaikh ABU MUHAMMAD AL-MURTA’ISY :

“Orang yang dapat menguasai dirinya dan menentang hawa nafsunya adalah lebih agung dari orang yang sanggup berjalan di atas air, atau bisa terbang di udara”.