Ada Makna Dibalik Kurban

Print
Last Updated on Saturday, 26 October 2013 Published Date Written by Nely M

Ratusan Jamaah Ibu-Ibu, Bapak-bapak, remaja Putra dan putri dari wilayah Srengseng dan sekitarnya bahkan ada yang datang dari luar wilayah Srengseng. Sabtu malam, tanggal 29 Dzulqaidah 1434 atau 5 Oktober 2013 mengikuti kegiatan Majelis Hikmah Dzikir & Do’a, yang digelar Ma’had Daarul Muwahhid Srengseng Kembangan Jakarta Barat. Tampak hadir dalam Majelis Hikmah dzikir dan Do’a kali ini Selain para sesepuh warga srengseng, forum silaturahim Al-Ihsan juga para santri alumni Ma’had Daarul Muwahhid dari berbagai wilayah di Jabodetabek. 

Majelis Hikah Dzikir dan Do'a kali ini mengambil tema “Ada Makna Dibalik Kurban"

Bulan Dzulqaidah akan berakhir, bulan Dzulhijjah sebentar lagidatang. Umat Islam di dunia berbondong-bondong untuk beribadah haji, ada juga yang sibuk mempersiapkan hewan untuk berkurban. Tapibagaimana dengan kita yang tak melaksanakankurban, apalagi pergi ke tanah suci?

Tidak perlu kecil hati, meski tidak bisa berkurban secara rizkiyah. Ada orang yang hanyaniatnya saja ingin naik haji,sudahseperti melaksanakan ibadah haji. Karena dia tidakmampu akhirnya ia berdoa dengan khusyuk. “Ya Allah hamba ini merindukanMu, ingin rasanya ke tanah suci.” Pahalanya seperti haji yang mabrur.Ibadah haji itu wajibnya hanyasekali bagi orang yang mampu dan Allah menjanjikan dosanya dibersihkan.

Dijanjikan Allah dosanya dibersihkan seperti hadistyang berbunyi

 

tidak ada yang pantas balasan bagi haji mabrur kecuali surga.

Orang yang berangkat haji atau yang hajinya berkali-kali itu belum tentu mendapat balasan surga. Karena belum tentu hajinya mabrur. Bisa jadi dia berhaji cuma untuk mendapatkan gelar H atau gelar haji saja. Atau hatinya tidakikhlas untuk apa naik haji, harus bersusah payahmengelilingika’bah. Atau hanyasekedar lempar jumrah, lemparin batu yang resikonya bisa mati.

Bagi kita yang tak berhaji bisa juga ikut merayakan dengan menyembelih hewan kurban, InsyaAllahpahalnya juga besar. Karena saat ini harga kambing apalagi sapi semakin mahal. Tapi jikatidakmampu keduanya juga tidak apa-apa. Karena amalan itu bukan hanya berangkat haji atau menyembelih hewan kurban. Banyak amalan-amalan yang bisa kita kerjakan untuk mendapatkan karunia dari Allah. Yang penting itu jangan berpangku tangan, Ibu-ibu yang datang pengajian pun pahalanya bisa besar. Siapa tahu perjalanan dari rumahnya yang jauh kesini untuk ikut majelis zikirmenjadikan pahalanya semakin banyak. Karena Allah menjanjikan pahala yang didapat itu sesuai dengan kadar kesulitannya.

Meski takberhaji atau berkurban tak mengapa, yang lebih penting itu memaknainya. Memaknai makna dibalik kurban itu sendiri. Perintah berkurban itu berawal dari kisah Nabi Ibrahim yang membuktikannya kedekatan dirinya kepada Allah dengan mengorbankan putera kesayangannya Ismail untuk disembelih sesuai dengan perintah Allah. Karena itulah Allah memuliakannya. Tidak ada manusia yang lebih mulia setelah Nabi Muhamad SAW, selainNabi Ibrahim makanya setelah sholat kita membaca shalawat. Manusia yang setiap harinya didoakan oleh manusia sedunia.

Islam Kini Terhina

Tapi mengapa umat Islam kini justru terpuruk dan terhina? Padahal dulu pernah mencapai puncak kejayaan. Pastinya karena kurang pengorbanan. “Kalo orang tidak berani berkorban kemungkinan ia akan menjadi korban. Orang kalo tidak mau berkorban untuk menuntut ilmu makaia akan menjadi korban kebodohan. Jika orang tak mau berkurban menjaga siskamling maka ia akan korban kemalingan.”

Makanya umat Islam zaman sekarang berada pada dititik nadir. Karena sedikit sekali yang mau berkorban hingga sekarang berada diderajat  yang paling rendah. Di Irak saja masjid dijadikan tempatuntuk kemaksiatan tentara Kafir, padahalitu dibangun pada masa Khulafa Urrasyidin. Masjidil Aqsakini juga dikuasai Israel

Itu karena umat Islam kurang berkorban. Selain itu sering merendahkan agamanya sendirisedangkan orang-orang kafir dimuliakan. “Barack Obama saat pertamakali mau ke Indonesia. Mendarat di Bogor dibikinin heliped seharga milyaran,eh gak dipakai. Terus mau datang lagi ke Bali mau dibikininhelipedlagiharganya dua milyar,ternyata orangnya gakjadidateng.Terhina sekali kan kita? Coba bayangin kalo uang milyaran itu dibuatin rumah buat rakyat jelata dapet berapa?mengapa sih harus dipasang heliped, apa tak ada bandara.

Tidak pernah umat Islam sehina ini? Mengapa demikian? karena kita kurang pengorbanan.Allah telah mencabut haibatul Islam. Sesuai dengan sabda nabi,“Apabila umatku telah mengagung-agungkan dunia maka dicabutlah mereka dari keagunganIslam.”                      

Mengapa orang-orang kafir tak pernah gentar dengan aksi-aksi yang kita lakukan? Mengapa kita selalu terhina? Lihatlah kondisi masjid-masjid kita, sepi.  Mereka akan gemetar jika melihat masjid-masjid saat sholat subuh seramai saat sholat jumatan. Tapi liat kondisinya sepi, yang ramai hanyamasjidil Haram dan masjid Nabawi.

Umat kita itu tak paham dengan agamanya sendiri. Bagaimana mereka bisa memakmurkan masjid jika mereka tak paham dengan agamanya sendiri. Sehingga mudah difitnah, mudah dipecah belah. Hingga Islam dibuat beraneka macam oleh orang Islam sendiri. Ada Islam liberal, Islam kultural, Islam fundamentalis, Islam radikal, hingga Islam moderat. Jika kita menghadap Allah maka tak kenal itu jenis-jenis Islam itu. Di Alqur’an itu cuma ada tiga golongan yaitu al muttaqin, al kafirun dan almunafiqun. Jika ia bertakwa disebut al muttaqin, jika ia kafir disebut  al kafirun, dan jika ia Islam namun suka menjelek-jelekan Islam maka disebut munafik atau al munafiqun.

Itu fitnah yang dibuat oleh orang-orang kafir, kita dipecah belah sering disebut dengan teroris. Bahkan fitnah yang sedang menimpa kita saat ini adalah fitnah Miss World. Umat Islam diadu domba. Terpecah menjadi dua. “Yang membela miss world siapa? Islam. Yang menentang miss world siapa?ya umat Islam.” Padahal yang punya hajat adalah orang kafir, mereka pintar  yang jadi panitanya orang-orang Islam hingga kita terbelah dua. Dan orang kafir tertawa melihat kita terbelah.

Berkurbanlah Maka Kau Akan Dapat Surga

Maka diawal Djulhizah ini marilah kita bangun kembalikejayaan Islam. Kita lebihmenyiapkan diri untuk lebih berkorban. Bukan berarti harus menunaikan ibadah haji atau menyembelih hewan. Tapi kurban dalam arti luasyangbisa dilaksanakan setiap saat. Berkorban melakukan sesuatu tanpa mengharapkan balasan hanya  Allah Ta’ala.

Kurban untuk  untukmendapatkan kurnia Allah dengan  selalu mendekatkan diri kepada Allah.Misalnya kurban dengan ilmu, dengan umur atau jasad kita. Biasanya manusia selalu mementingkan dirinya sendiri. Umur yang panjang digunakan untuk menyenangkan diri. Punya harta yang banyak dihamburkan untuk membeli barang yang kita sukai. “Pernah berpikirkah umur kita jika di yaumul hisab nanti kita akan disidang. Dan pertanyaan yang pertama kali diajukan adalah dihabiskan untuk apa umur kita?”

Nabi pernah bersabda,“tidak akan bergeser kaki seorang manusia dari sisi Allah pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya tentang lima (perkara): tentang umurnya, untuk apa dihabiskan ?. Tentang masa mudanya, untuk apa digunakan ? Hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan ? Ilmunya, bagaimana dia amalkan ilmunya ?” (HR. Tirmidzi: 2416, dihasankan oleh syaikh al-Abany). Coba ingat-ingat umur kita dihabiskan untuk apa? Habis di mana umur kita?Habis untuk dekat atau jauh pada Allah.

Makadisisa umur yang ada, marilah kita dekatkan untuk Allah. Gunakanlah sisa umur yang semestinya dengan tafakur untuk berkorban. Sulit memang karena manusia sekarang inihidup dizaman matrealistis, sering menanyakan hasilnyadibandingkan proses. “Ada uangnya gak? ada hasilnya gak?Nanti dibayar pake apa?Sudah semestinya umur yang tersisa ini kita lakukan untuk berkurban,karena Allah telah menjanjikannyadalam Alquran Surat At Taubah Ayat 111:

 

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

 

Berarti kita akan mendapatkan bayarannya berupa surga. Marilah berpayah-payah dahulu baru hidup bahagia disurga. Bayangkan kehidupan disana yang kekal. Di dunia itu tak ada kesenangan yang abadi. Ada juga sebentar kemudia pergi lagi. “Apa pernah kita hidup aman tentram secara total?”.  Sampai kapan pun jika mau mencari ketenangan dunia tak akan ketemu.

 

Lihat saja kehidupan kita sekarang ini sejak kecil ada saja masalahnya.  Waktu PAUD, sibuk bangun pagi-pagi, di kelas digangguin teman atau gangguin teman,dimarahin guru. Masuk SD bayarnya mahal. Sekolah enam tahun dari SMP hingga SMA, lulus belum bisa apa-apa. Paling banter kerja menjadi cleaning service. Yang sarjana sibuk lamar kerja sana-sini, ternyata lamaran ditolak. Yang sudah menikah sibuk mencari tempat tinggal. Sudah tua pensiun ingin hidup tenang malahan penyakitan. Kapan tenangnya?kapan ibadahnya?

Tak akan ada kesenangan yang abadi di dunia. Dari bayi hingga tua pasti ada aja masalahnya. Tak akan ada habisnya kalo hanyamengurusi dunia.Ada ibu muda yang diajak ngaji repot mengurusi anak, ketika nenek mengurusi cucu. Sudahlah jual aja dirikita kepada allah. Akan Allah gantidengansurga. Nyari rumah di dunia mahal, disurga kita bisa dapatkan seluas bumi dan langit. Korbankanlahsebagian waktu kita, lelahnya badan kita untuk mendekatkandirikepada Allah SWT.

Friday the 19th. Pesantren Kehidupan. Hostgator coupon - All rights reserved.